LAPORAN PRAKTIKUM DENDROLOGI III. PENGENALAN BUAH DAN BIJI
LAPORAN
PRAKTIKUM DENDROLOGI
III. PENGENALAN
BUAH DAN BIJI
Oleh:
EDI
SUMARNO
M1A1 13 136
UNIT
LABORATORIUM KEHUTANAN
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Morfologi tumbuhan
adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Morfologi
tumbuhan juga menguraikan tentang fungsi masing-masing bagian dari bentuk dan
susunan tubuh tumbuhan.
Salah satu bagian
tumbuhan yang dipelajari yaitu buah yang merupakan alat reproduksi tumbuhan
(organum reproductiuum) bagi tumbuhan. Setiap bakal buah berisi satu atau lebih
bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur, yang selanjutnya
nanti akan berproses hingga membentuk buah. Jikakita melihat buah berbagai
jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantara tumbuhan yang buahnya
terbentuk dari bakal buah yang umumnya tidak terbungkus yang disebut dengan
buah sejati atau buah sungguh. Tetapi ada pula yang buahnya seringkali tidak
kelihatan (tertutup) karena itu dikatakan buah palsu atau buah semu.
Pada umumnya buah akan
terbentuk setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun
demikian terdapat kemungkinan buah terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan
pembuahan. Akibatnya dengan banyaknya jenis tumbuhan dan banyaknya jenis
buah,maka perlu mempelajari bagaimana bentuk dan pembagiannya. Namun dalam
penentuan jenis-jenisbuah dan biji pada tumbuhan, perlu dilakukan praktikum
morfologi buah dan biji untuk menghindari terjadinya kesalahan.
B.
Tujuan
dan kegunaan
Ttujuan dilakukanya
praktikum adalah untuk mengetahui bentuk buah dan tipe biji tumbuhan(pohon).
Kegunaan praktikum
adalah agar dapat mengetahui bentuk dan tipe biji pada tumbuhan(pohon).
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Buah
Buah adalah pertumbuhan
sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih
bakal biji (ovulum), yang masing0masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang di awali oleh peristiwa penyerbukan, yakni
berpindahnya serbuk sari dari kepala putik. Pembuhan pada tumbuhan berbunga ini
melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma,
dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduannya (Rumanti, 2005).
Proses pematangan buah
non klimaterik terjadi saat buah masih bergayut di pohon, sedangkan buah
klimaterik akan cepatmatang setelah dipanen. Akan tetapi buah non klimaterik
yang diperlukan sebagai buah klimaterik karna pertimbangan pasca panen dan
ekonomis (Agribisnis, 2007).
Lama penyinaran dan
besarnya intensitas cahaya sangat berperan dalam proses fotosintesi. Pada
periode pemasakn buah, sinar matahari sangat membantu dalam proses pembentukan
kandungan gula sehingga buah akan terasa lebih manis. Disamping itu,sinar
matahari yang cukup juga dapat mengurangi penyebaran pathogen yang tumbuh pada
kondisi lembab (samadi, 2007).
B.
Biji
Bakal biji akan tumbuh
dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat zigot dan endosperm.
Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan ganda menghasilkan
zigot dan endosperm. Setelah terjadi pembuahan ganda, bakal biji akan
berkembang menjadi buah yang melindungi biji (Arywina, 2006).
Pertumbuhan pada
tumbuhan spermatophyte atau tumbuhan berbiji diawali dari biji. Biji memiliki
tiga bagian yaitu bagian inti biji (nucleus seminis), tali pusar (foenikulus),
dan kulit biji (Spermodermis). Pada inti bijiterdapat lembaga (embrio). Embrio
memiliki tiga bagian penting yaitu akar lembaga atau calon akar, daun lembaga
(kotiledon), dan pucuk lembaga (plumula). Kulit biji terdiri dari lapisan luar
(kesta) yang kuat dan lapisan dalam yang berupa selaput tipis sehingga sering
disebut kulit ari. Kulit biji berfungsi melindungi bagian dalam biji
sepertiembrio dan kotiledon (Setiowati, 2007).
Biji dapat mengalami
masa tidak aktif akibat kandungan air dalam biji yang rendah, yaitu sekitar
5-10%. Dormansi pada biji dapat dilihat pada kulit biji yang keras yang
menghalangi penyerapan air dan oksigen. Pada kondisi tertentu yang memungkinkan
biji untuk tumbuh, bijiakan mengakhiri masa dormansinya dan melalui
perkecambahan (Furqonita, 2007).
BAB
III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.
Tempat
dan Waktu
Praktikum dilaksanakan
di laboratorium kehutanan jurusan Kehutanan Dan Ilmu Lingkungan Universitas
Halu Oleo, Kendari. Rabu 15 Oktober 2014.
B.
Bahan
dan Alat
Bahan yang digunakan
dalam praktikum yaitu : Mahoni (Switenia
macrophyla), Sawo (Manilkara kauki), Lamtoro
(Leucaena leucocephala), Beringin (Ficus benjamina), Apel (Phyrus mallus), Tusam (Pinus mercusii), Jambu mete (Anacardium occidentale), Mangga (Mangifera indica), Asam (Tamarindus indica), Longkida (Nauclea oriontalis).
Alat yang digunakan yaitu : buku gambar,
pisau, dan alat tulis menulis.
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
Hasil pengamatan
disajikan pada Table 3. Berikut
No.
|
Nama
lokal dan latin
|
family
|
Bentuk
buah
|
Tipe
buah
|
Biji
buah
|
Cirri
lain
|
1.
|
Mahoni
(Switenia macrophyla)
|
Meliaceae
|
Sejati
|
Kotak
|
Tertutup
|
|
2.
|
Sawo
(Manilkara kauki),
|
sapotaceae
|
Sejati
|
Pome
|
Tertutup
|
|
3.
|
Lamtoro
(Leucaena leucocephala),
|
Leguminoceae
|
Sejati
|
Polong
|
Tertutup
|
dehiscent
|
4.
|
Beringin
(Ficus benjamina),
|
Meraceae
|
Sejati
|
Multiple
|
Tertutup
|
|
5.
|
Apel
(Phyrus mallus),
|
Rosaceae
|
Sejati
|
Pome
|
Tertutup
|
|
6.
|
Tusam
(Pinus mercusii),
|
Pynaceae
|
Sejati
|
Konver
|
Terbuka
|
|
7.
|
Jambu
mete (Anacardium occidentale),
|
Anacardiaceae
|
Semu
|
Semu
tunggal
|
Tertutup
|
|
8.
|
Mangga (Mangifera indica),
|
Anacardiaceae
|
Sejati
|
Batu
|
Tertutup
|
|
9.
|
Asam (Tamarindus indica),
|
Vabaceae
|
Sejati
|
Polong
|
tertutup
|
indiscent
|
10
|
Longkida (Nauclea oriontalis).
|
Pobiaceae
|
Sejati
|
multiple
|
tertutup
|
|
B.
Pembahasan
Buah
adalah organ tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan, ditinjau dari bagian
bunga yang berkembang biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama bagi
tumbuhan dan terdapat di dalam buah, berdasarkan waktunya biji dikelompokan
menjadi biji terbuka dan biji tertutup.
Pada umumnya buah akan
terbentuk setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun
demikian terdapat kemungkinan buah terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan
pembuahan.
Dari
table di atas dapat di ketahui berbagai bentuk dan tipe buah dan biji yang
berbeda-beda antara satu buah dan buah lainnya. Mulai dari buah pome, buah batu
dan lainnya. Semuanya juga memiliki tipe biji yang berbeda pula.
Pada
pengamatan buah apel terlihat bahwa bentuk buah merupakan buah sejati dan tipe
buah adalah buah pome serta tipe bijinya biji tertutup. pada buah mahoni bentuk
buahnya berupa buah sejati tipe buah kotak, dan biji tertutup.
Pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel
telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh
menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara
sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam
bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya. Sehingga setiap buah memiliki tipe yang berbeda beda sesuai family dan jenisnya.
telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh
menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara
sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam
bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya. Sehingga setiap buah memiliki tipe yang berbeda beda sesuai family dan jenisnya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
berdasarkan
hasil praktikum diperoleh bahwa setiap tumbuhan setiap buah memiliki tipe buah
dan biji yang berbeda-beda.
B.
Saran
Perlu
adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor apa yang mempengaruhi perbedaan
tipe buah dan biji pada tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Angribisnis,
2007. Tanaman Buah. Jakarta.
Deswati Furqonita
et al., 2007. Seri Ipa Biologi.
Yudistira,Jakarta.
Diah Arywina
et al., 2006 Biologi3.PT. Gelora
Aksara Pratama, Jakarta.
Ir. Budi S,
2007. Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.
St.
Maria.A.R, 2005. Dasar-Dasar Public Relation.PT. Grasindo, Jakarta.
Tetty
Setiowati et al., 2007. Biologi
Interaktif. Azka Press, Jakarta.
Post a Comment for "LAPORAN PRAKTIKUM DENDROLOGI III. PENGENALAN BUAH DAN BIJI"
Terima Kasih Telah Berkunjung