10 KAMPUNG UNIK YANG CUMA ADA DI INDONESIA

Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang sangat melimpah mulai dari hasil bumi hingga hasil lautnya. Tidak hanya itu saja Indonesia juga kaya dengan suku dan budaya. Permendagri No. 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan diketahui bahwa jumlah desa di Indonesia adalah sebanyak 74.754 (tujuh empat ribu tujuh ratus lima puluh empat) desa/kampung. Namun dari sekian banyak desa /kampung tersebut saya akan membahas 10 kampung paling unik dan hanya ada di Indoensia.

1. Kampung Bisu (Bali)

Kampung ini terletak di Bali di suatu kampung bernama Bengkala. Sehari hari warga desa ini berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh. Di kampung ini tidak semua warganya bisu namun karna sebagian besar warga Benggala bisu dan tuli sehingga warga masyarakat lebih memilih dan sudah terbiasa berkomunikasi dengan bahasa tubuh. Meskipun begitu kehidupan warga disana sama saja dengan kampung pada umumnya. 

2. Kampung Wadon (Ngawi)

Sesuai dengan namanya kampung ini semua warganya adalah wadon atau perempuan. Terletak di Ngawi Jawa Timur. Namun sekarang kampung ini terancam punah karna banyak dari warganya memilih untuk pindah dari kampung ini. Selain itu, para wanita di kampung ini juga rata rata telah berusia lanjut. Tidak hanya itu saja menurut mitos yang berkembang dimasyarakat laki-laki yang menikah dengan perembuan dikampung Wadon hidupnya akan sengsara jika tak segera pindah dari kampung ini. Sehingga pada akhirnya kaum laki-laki tidak ada dikampung ini.

3. Kampung Janda 

Sekilas kampung ini tak berbeda dari kampung-kampung lainya, namun jika diperhatikan ada satu keunikan dari kampung ini yaitu rata-rata penduduk kampung ini mayoritas adalah wanita dengan status janda. Menurut data yang ada mayoritas penduduk di kampung ini adalah wanita janda dengan presentase 80 % bahkan mereka yang menjadi ada yang baru usia belia. Alasan mengapa banyak wanita menjanda dikampung ini adalah karna kecelakaan yaitu suami mereka meninggal ketika sedang bekerja. 

4. Kampung Idiot (Ponorogo)

Mengunjungi kampung ini akan membuat anda merasa sedih, melihat mirisnya keadaan para penduduk kampung. Rata-rata penduduk kampung ini mengalami keterbelakangan mental. Menurut dinas kesehatan setempat banyaknya pengidapketerbelakangan mental telah terjadi sejak tahun 1970. Hal ini disebabkan karna kurangnya gizi dan tingkat kemiskinan yang tinggi dikampung ini. Kurangnya asupan zat yodium juga menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah warga yang mengalami keterbelakangan mental.

5. Kampung Pasir (Madura) 

Di pulau ujung Timur Madura tepatnya di Sumenep ternyata ada tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun yaitu ada yang menyebutnya kampung pasir. Julukan kampung pasir diberikan kepada masyarakat yang tinggal di desa Legung Timur, Legung Barat dan Dapenda yang ada di Kecamatan Batang Batu Kabupaten Sumenep. Seperti yang diketahui didaerah lain pasir digunakan untuk konstruksi bangunan seperti membangun jalan, jembatan dan lain sebagainya. Bukan karna desa ini terpencil atau ketinggalan jaman namun karna desa ini sebagian wilayahnya dikelilingi oleh pasir. Yang membuatnya unik adalah setiap rumah pasti ada satu runangan yang dikhususkan untuk pasir atau disebut kasur pasir yang digunakan untuk tidur.

6. Kampung No Smoking 

Desa Bone-Bone memang sudah lama menerapkan aturan larangan merokok bagi warganya. Tidak hanya warganya namun siapa saja yang datang ke desa ini tidak diperbolehkan merokok. Pada awalnya peraturan ini bukanlah peraturan tertulis, namun pada tahun 2003 dibuatlah aturan secara resmi tentang larangan merokok. Peraturan di desa ini dapat dijadikan acuan bagi desa-desa lainnya di Indonesia dimana pemerintah desa dan warganya berkomitmen untuk menciptakan desa yang bebas dari asap rokok. 

7. Kampung Bule (Aceh) 

Dibagian Barat Indonesia tepatnya di Aceh terdapat satu kampung unik masyarakat menyebutnya sebagai kampung bule sebab di desa tersebut terdapat banyak bule. Tapi jangan salah mereka bukan warga asing yang sedang berlibur namun orang Aceh yang memang memiliki fisik seperti orang Eropa. Ada dua versi mengenai asal muasal suku Dayak yang dikenal sebagai bulenya Aceh. Ada yang megatakan jika dulu kerajaan Dayak pernah menyelamatkan orang-orang Portugis tapi ada pula yang mengatakan jika dulu kelompok Portugis ingin menjajah Aceh dimana diantaranya menikah dengan warga setempat. Kemudian lahirlah anak anak yang bermata biru dan juga memiliki rambut pirang.

8. Kampung Korea (Buton)

Demam K-Pop sempat melanda di tanah air tidak hanya remaja namun juga kelarangan artis. Ternyata di Daerah Buton ada sebuah kampung yang disebut sebagai kampung Korea. Disini aksara yang digunakan adalah sama dengan aksara Korea tapi jangan salah yah kampung ini bukanlah kampung yang dilanda demam K-Pop melainkan pengaruh dari etnis Cia-Cia yang memang memiliki bahasa daerah yang sangat mirip dengan bahasa Korea. Sampai saat ini belum ada seorangpun yang bisa menjelaskan mengapa etnis cia-cia memiliki bahasa yang hampir sama dengan Korea. Di duga sebelum Indonesia terbentuk orang-orang korea pernah menetap disana.

9. Kampung Teletubis (Yogyakarta)

Di Yogjakarta tepatnya di dusun New Ngelepen sumberharjo terdapat sebuah perkampungan yang rumah-rumah penduduknya menyerupai rumah teletubis. Komplek rumah tersebut dikenal dengan komplek rumah dom namun banyak yang menyebutnya sebagai kampung teletabis hal ini karna rumah penduduk berbentuk dom atau kubah. Awalnya rumah dom ini dibangun sebagai tempat tinggal warga pasca gempa besar yang melanda Yogyakarta. Rumah ini memang dirancang untuk tahan gempa. Rumah dom ini banyak dikunjungi oleh wisatawan karna penasaran dengan isi dari rumah Dom. Meski bentuknya kecil ternyatarumah dom memiliki beberapa ruang bahkan ada yang berlantai dua. Keunikan dari rumah ini adalah ketika panas terik, udara dirumah dom akan tersa dingin dan ketika hujan lebat udara akan terasa hangat.

10. Kampung Warna-warni (Malang) 

Kampung wisata Jodipan di kota Malang Jawa Timur atau yang dikenal dengan kampung warna warni dulu merupakan pemukiman yang kumuh. Namun sekarang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Pada akhir pekan diperkirakan mencapai ratusan orang yang datang berkunjung. Tampak bahwa rumah dicet dengan 17 warna dengan gambar yang dilukis oleh komunitas Boral. Inisiatif untuk mengecat kampung ini muncul dari sejumlah mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang tergbaung dalam komunitas GuysPro. Warga yang dulunya membuang sampah di sungai yang membuat kumuh kampungnya, kini tidak lagi dilakukan sebab sejumlah tempat sampah disediakan untuk menampung sampah orang kampung dan pengunjung. Sampah sampah itu nantinya akan diangkut oleh petugas kebersihan setiap hari dan biaya untuk mengangkut sampah itu didapat dari biaya masuk kampung seharga 2000 rupiah perorang yang juga digunakan untuk perawatan lingkungan.

Itulah 10 kampung terunik di Indoesia. Gimana tertarik untuk berkunjung atau ada yang lagi mau cari jodoh silahkan saja ke kampung Janda. hehehe

Semoga bermanfaat

SUmber : YtCrash