Laporan Praktikum Fotosintesi Dan Respirasi
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau
adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah
menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan
tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu
makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang
dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang
dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis
yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan
dari zat organic H2O dan CO2 menjadi senyawa
organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat
terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.
Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di
bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain
baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan
percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke
dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong
terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh,
kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya
oksigen.
Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengoubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2
oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya.
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui
perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam
kloroplas.
Selain melalui proses fotosintesis, tumbuhan juga dapat mendapatkan
energi melalui proses respirasi. Respirasi sel adalah penguraian senyawa
kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan energi.
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup
berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat berupa karbohidrat, lemak, dan
protein. Energi yang didapatkan dari proses respirasi digunakan untuk
aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya oksigen,
ada dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi
aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen, sedangkan rspirasi
anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen.
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut
terlihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa
organik, dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah
senyawa-senyawa antara yang penting sebagai ”Building Block”. Building
Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh.
Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida
untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti
klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen flavonoid
seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti
lignin.
Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau
asimilasi) di mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan
sebagai zat kimia, maka proses respirasi adalah suatu proses
pembongkaran (katabolisme atau disasimilasi) di mana energi yang
tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan proses – proses
kehidupan.
Fotosintesis merupakan contoh anabolisme, yaitu proses-proses
penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
Sedangkan respirasi merupakan contoh katabolisme, yaitu proses
penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik (Subardi,
2009).
B. Tinjauan Pustaka
1. Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut
harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat
yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan
menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal
ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan
cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam
contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida
adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat
secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer
merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).
Proses fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energy matahari oleh
tumbuhan hijau yang terjadi pada kloroplas. Fotosintesis terjadi
melalui dua tahap yaitu tahap reaksi terang (fotofosforilasi) dan tahap
reaksi gelap (siklus calvin). Reaksi terang terjadi di ganum (grana),
reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
Tumbuhan hijau memiliki kemampuan menggunakan CO2 dari udara yang
akan diubah menjadi bahan organic dengan bantuan cahaya matahari.
Persamaan reaksi fotosintesis adalah :
6H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2
Tidak semua radiasi cahaya matahari dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
fotosintesis, hanya pada radiasi cahaya tampak (380 – 700 nm). Cahaya
tampak terbagi atas cahaya merah (610 – 700), hijau kuning (510 – 600
nm), biru ( 410 – 500 nm), dan violet.
- Syarat-syarat terjadinya fortosintesis
Berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agari proses fotosintesis dapat terjadi :
1. Tumbuhan berklorofil
2. Cahaya matahari
3. Air tanah (H2O) dan CO2 dari udara
4. Menghasilkan amilum dan membebaskan O2.
- Faktor penentu laju fotosintesis
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan
yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat
bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan
sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi
dan makanan untuk tumbuh.
2. Respirasi
Respirasi merupakan reaksi oksidasi senyawa organik untuk
menghasilkan energi yang digunakan untuk aktifitas sel dan kehidupan
tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi lainnya (Jukri
& Heru : 2004). Jadi, respirasi merupakan proses pembongkaran
molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana..
Respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh
oksigen dari udara akan membentuk karbon dioksida dan air. Persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut :
C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + 675 kal
Beberapa reaksi respirasi yang menghasilkan energi bergabung untuk
membentuk ATP dan penggabungan inilah yang memungkinkan penyimpanan
sebagian energi yang timbul selama respirasi, tidak hanya hilang sebagai
panas. Jadi fungsi utama respirasi adalah menghasilkan molekul-molekul
ATP.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam yaitu respirasi aerab dan respirasi anaerob. Untuk
membandingkan perbedaan dari kedua jenis respirasi tersebut, menurut
Jukri dan Heru (2004) perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob
adalah sebagai berikut:
No.
|
Perbedaan
|
|
Aerob
|
Anaerob
|
|
1.
|
Umumnya terjadi setiap saat | Terjadi hanya dalam keadaan khusus |
2.
|
Berlangsung secara terus-menerus | Terjadi hanya pada fase tertentu saja |
3.
|
Energi yang dihasilkan besar | Energi yang dihasilkan kecil |
4.
|
Tidak menghasilkan senyawa beracun | Menghasilkan senyawa beracun |
5.
|
Memerlukan oksigen | Tidak memerlukan oksigen |
6.
|
Hasil akhir berupa CO2 dan H2O | Hasil akhir berupa C2H5OH dan CO2 |
Respirasi sel terjadi dalam mitokondria yaitu organel yang ada di
dalam sel yang berbentuk elips dan terbungkus oleh membran rangkap.
Permukaan luarnya berlubang dan permukaan dalamnya membentuk
tonjolan-tonjolan atau krista yang masuk ke dalam stroma. Jumlah krista
bervariasi, makin aktif sel megadakan respirasi maka makin banyak krista
dalam mitokondria.
- Tahapan reaksi kimia respirasi dibagi dua, yakni:
1. Glikolisis, merupakan rangkaian perubahan glukosa menjadi asam piruvat
2. Daur krebs atau siklus asam trikarboksilat (TCA) yakni perubahan asetil-CoA menjadi CO2, H2O, dan energi.
Perubahan glukosa menjadi asam piruvat dapat pula terjadi lewat jalur
lain yaitu jalur yaitu jalur pentosa fosfat. Cadangan makanan yang
berupa lemak dapat dioksidasi dengan cara dihidrolisis menjadi asam
lemak terlebih dahulu. Asam lemak tersebut kemudian teroksidasi menjadi
asam asetat dan asetil-CoA, kemudian di dalam glioksisom diubah menjadi
glioksilat, malat, dan suksinat.
Karbohidrad merupakan substrat respirasi utama dalam sel jenis
tumbuhan tinggi. Selain karbohidrad, ada juga glukosa, fruktosa,
sukrosa, dan pati. Glukosa dan fruktosa merupakan bahan dasar bagi
pembentukan karbohidrad yang lebih kompleks. Sukrosa (disakarida yang
terdiri atas glukosa dan fruktosa) dan pati merupakan bentuk karbohidrad
campuran yang penting dalam sel tumbuhan. Selain sukrosa yang merupakan
bentuk senyawa organik utama yang ditrasportasikan di dalam tubuh
tumbuhan. Pati sering terdapat di dalam sel tumbuhan dan biasanya
berfungsi sebagai cadangan karbohidrad simpanan.
· Alat Respirasi tumbuhan
Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan.
Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan
pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada
tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas
pada tumbuhan bakau maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan
alat-alat pernapasan tumbuhan.
1. Stomata
Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang
dikelilingi oleh dua sel penjaga dan terletak di daun. Stomata berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga
berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata.
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan
menutup saat hari gelap. Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh
kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga
memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam
sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang
berhadapan dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga
stomata menjadi terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel
penjaga, air dari sel penjaga akan berpindah secara osmosis ke sel
tetangga. Akibatnya, sel tetangga mengembang dan mendorong sel penjaga
ke arah celah sehingga stomata menutup. Lihat Gambar 1.
Gambar 1. Membuka dan menutupnya stomata diatur oleh sel penjaga (guard cell) : stoma membuka (kiri), stoma menutup (kanan). (Sumber : Campbell et al. 1999)
2. Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk
xilem dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan
parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan
epidermis. Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan membantu
melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus
akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul
lubang-lubang di batang yang disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran gas dengan udara luar. Lihat Gambar 2.
3. Rambut Akar
Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar
berfungsi sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil
oksigen pada pori-pori tanah. Lihat Gambar 4.
Gambar 3. Rambut Akar
4. Alat Pernapasan Khusus
Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat
pernapasan khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut
mempunyai akar yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar tersebut disebut akar
napas.
Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas.
Akar tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kea rah tanah. Pada
saat masih menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara.
Akan tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air
dan garam mineral. Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok
dan kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang besar
berfungsi untuk menyalurkan oksigen.
Gambar 4. (a) akar pohon bakau (b) akar pohon beringin
· Faktor faktor yang mempengaruhi laju respirasi
Laju respirasi dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
1. Ketersediaan substrat
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam
sel tumbuhan tinggi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan
melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya
bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan
meningkat.
2. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya
pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda
antara organ pada tumbuhan yang sama.
3. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan
demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada
masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang
lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ
tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Membuktikan bahwa pati merupakan bentuk simpanan sementara hasil fotosintesis pada tanaman.
2. Membuktikan bahwa respirasi terjadi pada tumbuhan (makhluk hidup).
D. Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Fotosintesis
a. Bahan : Etanol, aquadest, kalium Iodida (KI) dan daun.
b. Alat : Ketas karbon/kertas timah, selotip, hot plate, gelas kimia, pinset dan kertas tisu.
2. Respirasi
a. Bahan : Kecambah kacang hijau, kecambah kedelai, phenol red dan larutan gula.
b. Alat : Kerikil, kertas tisu, tabung reaksi, rak tabung, skrup, kertas saring dan karet gelang.
E. Prosedur Kerja
Adapun langkah – langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Fotosintesis
a. Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang terkena sinar matahari langsung.
b. Daun tanaman yang masih muda dan yang sedang ditentukan pada satu tanaman yang sama.
c. Separuh daun bagian ujung ditutup dengan kertas karbon/kertas timah dengan bantuan selotip. Dibiarkan selama 1 minggu.
d. Etanol dipanaskan hingga mendidih dengan menggunakan hot plate.
e. Setelah 1minggu daun dipetik dan kertas karbon/kertas timah dibuka pada saat digunakan.
f. Daun dimasukkan pada etanol yang telah mendidih menggunakan pinset hingga agak layu.
g. Daun dicuci dengan aquadest.
h. Daun direndam dalam larutan Kalium Iodida (KI) selama 5 menit.
i. Daun dibilas lagi dengan aquadest kemudian ditiriskan dengan kertas tisu.
j. Perubahan yang terjadi diamati pada bagian daun yang semula ditutup kertas karbon/kertas timah dengan yang tidak.
2. Respirasi
a. Tabung reaksi sebanyak 4 buah diletakkan pada rak.
b. Tabung reaksi diisi dengan 20 tetes phenol red.
c. Skrup dimasukkan sampai menyentuh dasar tabung reaksi.
d. Tabung reaksi 1 sampai 4 diberi tanda dengan kertas label.
e. Tabung reaksi 1 diisi dengan 20 kecambah hijau, tabung reaksi 2
diisi 20 kecambah kacang kedelai, tabung reaksi 3 diisi kerikil 5 butir
dan tabung reaksi 4 diisi dengan kertas tissue yang dicelupkan
kelarutan gula.
f. Tabung reaksi kemudian ditutup dengan kertas saring dan diikat dengan karet gelang.
g. Setelah ditunggu beberapa menit, dicatat tabung reaksi mana
yang lebih dulu terjadi perubahan warna dari merah menjadi kuning.
F. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagi berikut :
1. Fotosintesis
a. Setelah dibuka dari penutupnya, warna daun yang semula hijau
terlihat menjadi lebih kuning (terang). Sedangkan pada bagian daun yang
tidak ditutup, warna hijau daun tetap terjaga.
b. Setelah dicelupkan didalam alkohol dan larutan Kalium Iodida
(KI), bagian daun yang ditutupi kertas karbon, warna daunnya menjadi
semakin pudar sehingga terlihat transparan. Hal ini membuktikan bahwa
pada bagian daun yang tertutup tidak mengalami fotosintesis karena tidak
terkena sinar matahari langsung.
c. Setelah dicelupkan didalam alkohol dan larutan Kalium Iodida
(KI), bagian daun yang dibiarkan terbuka, warna daunnya tetap hijau. Hal
ini membuktikan bahwa pada bagian tersebut terjadi peristiwa
fotosintesis karena terkena sinar matari langsung.
d. Kesimpulan dari percobaan ini adalah peristiwa fotosintesis
hanya terjadi pada bagian daun yang terkena sinar matahari langsung,
sehingga warna daunnya menjadi lebih hijau. Sedangkan pada bagian daun
yang ditutupi kertas karbon, tidak terjadi fotosintesis sehingga
warnanya menjadi lebih kuning (transparan).
2. Respirasi
No.
|
Tabung reaksi
|
Waktu (menit)
|
Keterangan
|
1.
|
Kecambah kacang hijau |
7 menit
|
Merah menjadi kuning |
2.
|
Kecambah kedelai |
12 menit
|
Merah menjadi kuning |
3.
|
Kerikil |
-
|
Tidak mengalami perubahan |
4.
|
Kertas tissue |
-
|
Tidak mengalami perubahan |
- Tabung reaksi yang lebih cepat mengalami perubahan warna merah menjadi kuning adalah tabung reaksi 1 yang berisi kecambah kacang hijau.
- Pada tabung 1 dan 2 terjadi perbedaan waktu yaitu tabung 1selama 7 menit dan tabung 2 selama 12 menit. Hal ini dikarenakan pada tabung 1 dan 2 diisi dengan kecambah yang memiliki ukuran biji kecambah yang berbeda-beda.
- Tabung reaksi yang mengalami perubahan warna dari merah menjadi kunging hanya terjadi pada tabung 1 dan 2, sedangkan pada tabung 3 dan 4 tidak terjadi perubahan warna apapun.
- Kesimpulan dari percobaan ini adalah peristiwa respirasi yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada tabung reaksi hanya terjadi pada tumbuhan (makhluk hidup) yaitu pada kecambah kacang hijau dan kecambah kedelai. Sedangkan pada benda mati (kerikil dan kertas tiisu) tidak mengalami respirasi karena tidak mengalami perubahan warna apapun.
G. Pembahasan
1. Fotosintesis
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dikatakan bahwa kegiatan menutup
sebagian daun dengan kertas karbon, sedangkan sebagiannya lagi dibiarkan
tetap terbuka merupakan suatu cara untuk mengetahui ada tidaknya proses
fotosintesis yang terjadi daun tersebut.
Ternyata, pada saat akan digunakan (setelah dibiarkan selam 1
minggu), bagian daun yang ditutupi dengan kertas karbon dengan bantuan
selotif tersebut mengalami perubahan pada warna daunnya yaitu dari warna
hijau menjadi sedikit lebih kuning dan terlihat layu. Sedangkan pada
bagian daun yang dibiarkan terbuka, warna daun tetap hijau dan terlihat
segar.
Kemudian, setelah daun tersebut dicelupkan pada etanol yang
sebelumnya telah dipanaskan hingga mendidih dan direndam dalam larutan
Kalium Iodida (KI), perbedaan antara bagian daun yang tertutup dan
terbuka terlihat semakin mencolok. Pada bagian daun yang ditutupi dengan
kertas karbon, warna daunnya menjadi semakin pudar dan transparan.
Sedangkan, pada bagian daun yang tidak ditutupi dengan kertas karbon
(terbuka), meskipun mengalami sedikit perubahan pada permukaan daunnya,
warna tetap lebih hijau jika dibandingkan dengan bagian daun yang
tertutup.
Hal ini ternyata disebabkan oleh pengaruh proses fotosintesis yang
hanya terjadi pada bagian daun yang terkena sinar matahari langsung.
Pada daun yang ditutupi dengan kertas karbon tidak terjadi fotosintesis,
sehingga warna daunnya menjadi lebih kuning dan sedikit layu.
Sedangkan, pada bagian daun terbuka, terjadi proses fotosintesis,
sehingga warna daunnya tetap hijau dan segar.
2. Respirasi
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dikatakan bahwa proses respirasi
dapat dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada masing-masing tabung
reaksi setelah diberi phenol red, yaitu dari warna merah menjadi
kuning.
Peristiwa respirasi hanya terjadi pada makhluk hidup, dalam percobaan
kali ini yaitu pada kecambah kacang hijau dan kecambah kedelai, yaitu
pada tabung 1 yang diisi dengan kecambah kacang hijau, perubahan warna
dari merah menjadi kuning baru terjadi setelah 7 menit dan tabung 2
yang diisi dengan kecambah kedelai, perubahan warna dari merah menjadi
kuning terjadi setelah 12 menit. Sedangkan, pada benda mati (kerikil
dan kertas tisu) tidak terjadi peristiwa respirasi karena tidak
terjadinya perubahan warna sama sekali pada tabung 3 dan 4.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Tumbuhan harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
2. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses sintesi karbohidrat.
3. Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar.
4. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida.
5. Proses fotosintesis merupakan proses pemanfaatan energy matahari oleh tumbuhan hijau yang terjadi pada kloroplas.
6. Persamaan reaksi fotosintesis adalah : 6H2O + 6CO2 C6H12O6 + 6O2
7. Fotosintesis terjadi melalui dua tahap yaitu tahap reaksi terang (fotofosforilasi) dan tahap reaksi gelap (siklus calvin).
8. Reaksi terang terjadi di granum (grana), sedangka reaksi gelap terjadi di dalam stroma.
9. Respirasi merupakan reaksi oksidasi senyawa organik untuk
menghasilkan energi yang digunakan untuk aktifitas sel dan kehidupan
tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi lainnya.
10. Persamaan reaksi respirasi adalah C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + 675 kal
11. Berdasarkan kebutuhan oksigen, respirasi dibagi menjadi dua macam yaitu respirasi aerab dan respirasi anaerob.
12. Respirasi aerob adalah respirasi yang terjadi dengan adanya
oksigen, sedangkan reaksi anaerob adalah respirasi yang terjadi tanpa
adanya oksigen.
13. Respirasi sel terjadi dalam mitokondria yaitu organel yang ada
di dalam sel yang berbentuk elips dan terbungkus oleh membran rangkap.
14. Karbohidrad merupakan substrat respirasi utama dalam sel jenis tumbuhan tinggi.
15. Alat-alat respirasi (pernapasan) tumbuhan terdiri dari stomata,
lentisel, rambut akar dan alat pernafasan khusus yang dimiliki oleh
tumbuhan tertentu.
16. Fotosintesis merupakan contoh anabolisme, yaitu proses-proses
penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
17. Respirasi merupakan contoh katabolisme, yaitu proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik.
18. Peristiwa fotosintesis hanya terjadi pada bagian daun yang
terkena sinar matahari langsung, sehingga warna daunnya menjadi lebih
hijau. Sedangkan pada bagian daun yang tertutup, tidak terjadi
fotosintesis sehingga warnanya menjadi lebih kuning (transparan).
19. Peristiwa respirasi hanya terjadi pada makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N A.,J.B. Reece, & L.G. Mithchell. 2005. Biologi. Edisi Kelima. Terj. dari: Biology.5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta : Erlangga.
D.A. Pratiwi (2006) Biologi untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Subardi, dkk. 2009. Biologi untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Post a Comment for "Laporan Praktikum Fotosintesi Dan Respirasi"
Terima Kasih Telah Berkunjung