PIRAMIDA EKOLOGI
BIOSMASA
Pada bab ini
kita akan membahas tentang piramida ekologi. Penguasaan kalian tentang konsep
rantai makanan dan aliran energi akan sangat menunjang pemahaman kalian
terhadap bab ini. Apakah kalian masih ingat bahasan tentang tingkatan trofik
dalam rantai makanan? Apakah kalian juga masih ingat berapa persen energi yang
dialirkan dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya?
Kita masih
sepakat kan bahwa alam ini bekerja secara seimbang. Di dalam ekosistem terdapat
interaksi yang berfungsi menjaga dinamika keseimbangan ekosistem. Salah satu
hubungan interaksi makhluk hidup adalah rantai makanan. Di hutan populasi rusa
juga tetap bertahan walaupun dimangsa terus-menerus. Bisakah kalian menjelaskan
kondisi ini?
Anak-anak,
interaksi komponen biotis ekosistem bisa seimbang karena komponen biotis berada
pada proporsi yang sesuai. Proporsi ini terlihat pada tiap tingkatan trofik
rantai makanan. Kita coba buat sebuah analogi, adakalanya jumlah rusa lebih
banyak dari kapasitas rumputnya. Bila jumlah rumput terbatas maka akan ada
penurunan jumlah rusa. Beberapa rusa akan mati kelaparan dan rusa betina
berhenti berkembangbiak karena kekurangan pasokan bahan makanan. Kondisi ini
akan terjadi terus hingga jumlah rumput lebih banyak dari rusanya.
Rumput adalah
produsen yang menempati tingkat trofik I. Rusa adalah konsumen primer yang
menempati tingkat trofik II. Jumlah produsen harus melebihi jumlah konsumen
primer. Jumlah konsumen primer juga harus melebihi konsumen sekunder. Kondisi
ini bila digambarkan akan membentuk sebuah piramida.
A. PIRAMIDA EKOLOGI
Hubungan
organisme pada tingkat trofik ekosistem digambarkan dalam bentuk piramida.
Semakin ke atas bentuk piramida semakin mengecil. Inilah yang disebut dengan
piramida ekologi. Piramida ekologi adalah piramida abstrak yang menunjukkan
hubungan struktur trofik dan fungsi trofik komponen-komponen biotis ekosistem.
Amati gambar piramida ekologi di bawah ini.
Gambar PE.1 Piramida ekologi
Di dalam
piramida ekologi produsen (tingkat trofik I) selalu berada di bagian dasar
piramida. Konsumen primer (tingkat trofik II) berada tepat di atas produsen dan
konsumen sekunder (tingkat trofik III) berada di bagian atas konsumen primer.
Kalian bisa amati bahwa semakin tinggi tingkat trofik suatu organisme semakin
sedikit proporsinya di lingkungan.
B. TIPE-TIPE
PIRAMIDA EKOLOGI
Piramida
ekologi berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 3, yaitu piramida jumlah,
piramida biomassa, dan piramida energi. Masing-masing tipe memiliki kelemahan
dan kelebihan dalam menggambarkan hubungan antara struktur dan fungsi
trofiknya.
1. Piramida Jumlah Individu
Tipe ini
menunjukkan jumlah relatif organisme pada suatu area dengan melihat hubungan
antara predator dan mangsanya. Pelopor teori ini adalah Charles Elton (ahli ekologi
inggris) pada abad ke 20. Jumlah organisme dihitung dalam satuan luas area
tertentu. Di dalam piramida jumlah semakin tinggi tingkat trofik
organisme semakin sedikit jumlahnya di lingkungan.
Gambar PE.2 Piramida jumlah individu
Produsen
memiliki jumlah paling banyak di lingkungan. Produsen berada di tingkat paling
bawah. Jumlah produsen lebih banyak dari konsumen primer. Konsumen primer
ditempatkan di atas produsen. Dan konsumen sekunder ditempatkan di atas
konsumen primer karena jumlah konsumen primer lebih banyak dari konsumen
skunder.
Piramida
jumlah memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun kelemahan
dan kelebihan piramida jumlah adalah sebagai berikut.
Kelebihan :
Kelebihannya
adalah data pembuatan piramida jumlah individu relatif mudah dikumpulkan.
Penyusunan piramida jumlah menjadi lebih cepat selesai.
Kelemahan :
Piramida
tipe ini disusun berdasarkan jumlah organismenya tanpa memperhatikan ukuran
tubuhnya. Pada area tertentu terutama di wilayah teresterial (darat) seringkali
bentuk piramida tipe ini menjadi aneh. Contoh kasus, jumlah produsen pada
suatu area tercatat hanya 2 buah pohon besar. Jumlah pohon tersebut memang
sedikit tetapi peran pohon sebagai produsen memenuhi kebutuhaan rantai makanan
di lokasi tersebut. Jumlah pohon yang lebih sedikit dari konsumen membuat
bagian dasar piramida mengecil. Perhatikan gambar PE.3 berikut ini.
Gambar PE.3 Kelemahan bentuk piramida jumlah individu
2. Piramida Biomassa
Biomassa
adalah taksiran massa organisme (biomassa) yang mewakili tiap tingkat trofik
pada waktu tertentu. Massa kering tiap individu dalam suatu ekosistem ditimbang
dan dicatat. Ukuran yang digunakan biasanya menggunakan gram (massa kering
organisme) per satuan luas (gr/m2 atau kg/ha). Piramida biomassa dibuat
berdasarkan massa total populasi organisme pada suatu waktu. Cara ini dianggap
lebih baik dalam menggambarkan hubungan tingkat trofik komponen biotis daripada
piramida jumlah.
Gambar PE.4 Piramida biomassa
Produsen
ditempatkan di dasar piramida karena total massa produsen paling besar diantara
komponen biotis lainnya. Total massa konsumen primer lebih besar dari konsumen
sekunder sehingga konsumen primer ditempatkan di atas produsen. Konsumen puncak
berada di puncak piramida karena total massa keringnya paling kecil diantara
komponen biotis lain.
Piramida
biomassa juga memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun
kelemahan dan kelebihan piramida biomassa adalah sebagai berikut.
Kelebihan :
Mampu
menunjukkan hubungan kuantitatif massa organisme (biomassa) dalam suatu
ekosistem. Hubungan ini tidak bisa diamati ketika menggunakan piramida
jumlah.
Kelemahan :
Piramida
tipe ini disusun dengan memperhatikan ukuran tubuh organisme. Pada area akuatis
(perairan) bentuk piramida biomassa menjadi terbalik. Produsen di area akuatis
didominasi oleh kelompok alga dan fitoplankton. Jumlah produsen ekosistem
akuatis memang berlimpah tetapi total biomassanya tidak mampu melebihi total
biomassa konsumen I yang terdiri dari kelompok ikan-ikan kecil dan
udang-udangan. Biomassa konsumen II yang terdiri dai ikan-ikan besar juga
melebihi konsumen I. Kondisi ini bila digambarkan akan membentuk piramida yang
terbalik. Perhatikan gambar PE.5 berikut ini.
Gambar PE.5 Kelemahan bentuk piramida biomassa
3. Piramida Energi
Piramida
energi adalah piramida ekologi yang disusun dalam satuan kalori untuk
menggambarkan distribusi energi pada setiap tingkatan trofik dalam rantai
makanan. Piramida energi menggunakan faktor waktu untuk menggambarkan
banyaknya organisme yang dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Total energi
yang dikandung oleh produsen lebih besar dari konsumen. Sementara itu secara
berantai total energi yang terdapat pada konsumen tingkat bawah lebih besar
dari konsumen yang berada pada tingkat trofik atasnya.
Pada
piramida energi penurunan sejumlah energi tiap-tiap tingkatan trofik juga
dicatat. Kalian tentu masih ingat bahasan transfer energi. Ada sejumlah kecil
energi (10%) yang dialirkan ke tingkat trofik berikutnya dan ada sejumlah besar
energi (90%) yang dilepas ke lingkungan. Baca kembali penjelasannya dalam
bahasan aliran energi. Secara umum konsumen hanya mampu memanfaatkan 10% energi
yang diperoleh dari organisme yang berada pada tingkat trofik di bawahnya.
Karena sebagian besar energi terbuang sebagai panas. Perhatikan gambar piramida
energi pada gambar PE.6 di bawah ini.
Gambar PE.6 Piramida energi
Piramida
energi juga memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun
kelemahan dan kelebihan piramida energi adalah sebagai berikut.
Kelebihan :
Piramida
energi adalah piramida ekologi yang paling ideal diantara jenis piramida
ekologi yang lain. Piramida tipe ini mampu memberi gambaran menyeluruh mengenai
sifat-sifat fungsional komunitas yang terjadi pada komponen biotik suatu
ekosistem. Piramida energi juga menunjukkan kecepatan arus makanan melalui
rantai makanan. Bentuk piramida energi tidak dipengaruhi oleh ukuran suatu
organisme dan kecepatan metabolisme individu.
Kelemahan :
Tiap
organisme yang ditetapkan hanya diperuntukkan untuk satu tingkat trofik.
Padahal untuk beberapa organisme, tingkat trofik dapat bervariasi sesuai dengan
apa yang dimakannya.
C. Ringkasan
- Interaksi komponen biotis ekosistem bisa seimbang karena komponen biotis berada pada proporsi yang sesuai. Proporsi ini terlihat pada tiap tingkatan trofik rantai makanan.
- Piramida ekologi adalah piramida abstrak yang menunjukkan hubungan struktur trofik dan fungsi trofik komponen-komponen biotis ekosistem.
- Di dalam piramida ekologi produsen (tingkat trofik I) selalu berada di bagian dasar piramida. Konsumen primer (tingkat trofik II) berada tepat di atas produsen dan konsumen sekunder (tingkat trofik III) berada di bagian atas konsumen primer.
- Piramida ekologi berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 3, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.
- Piramida energi adalah piramida ekologi yang paling ideal karena mampu memberi gambaran menyeluruh mengenai sifat-sifat fungsional komunitas yang terjadi pada komponen biotik suatu ekosistem. Piramida energi menunjukkan kecepatan arus makanan melalui rantai makanan dan tidak dipengaruhi oleh ukuran suatu organisme maupun kecepatan metabolisme individu.
Post a Comment for "PIRAMIDA EKOLOGI"
Terima Kasih Telah Berkunjung