LAPORAN PRAKTIKUM DENDROLOGI I. PENGENALAN STRUKTUR DAN KOMPOSISI DAUN
LAPORAN PRAKTIKUM DENDROLOGI
I. PENGENALAN STRUKTUR DAN KOMPOSISI DAUN
I. PENGENALAN STRUKTUR DAN KOMPOSISI DAUN
Oleh :
EDI SUMARNO
M1A1 13 136
UNIT LABORATORIUM KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU
LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Morfologi
tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur tumbuhan baik mengenai akar,
daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas
tiga organ pokok, yaitu akar(radiks), batang(caulis), dan daun(folium). Tumbuhan
yang memiliki ketiga unsure pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari bahasa latin
yaitu cormus berarti akar, batang,
daun: sedangkan phyta berarti
tumbuhan). Selain itu, bagian lain dari tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan
(derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami
perubahan bentuk, sifat, dan fungsi.
Daun
merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses ftosintesis dapat
berlangsung. Daun pertama berkembang dari embrio yang disebut plumule. Ada tiga
cirri daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada
batang dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai
dengan fungsi daun sebagai tempat untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan
gurasi.
Pada
umumnya, daun terdiri dari tangkai dan helaian daun. Komposisi daun yang
dimaksud dalam hal ini adalah keberadaan helaian daun pada tangkainya. Jika
pada tangkai daun hanya terdapat satu helaian daun, maka disebut daun tunggal
dan jika pada tangkai daun terdapat lebih dari satu helaian daun, maka disebut
daun majemuk. Daun majemuk terbagi atas tiga yaitu daun majemuk menjari, daun
majemuk bersirip, dan daun majemuk bersirip ganda.
Duduknya daun pada batang dikenal
dengan istilah phylotaxis. Baisanya satu tangkai daun duduk pada satu buku
daun. Namun,pada beberapa tumbuhan, daun-daun duduk berjejal-jejal pada satu
bagian batang, yaitu pada pangkal batang atau pada ujungnya. Tata letak daun
pada batang memiliki tiga pola. Pola pertama yaitu pada satu buku batang hanya
duduk satu tangkai daun, pola kedua yaitu pada satu buku batang duduk dua
tangkai daun, dan pola ketiga yaitu pada satu buku batang duduk tiga atau lebih
tangkai daun. Oleh sebab itu,
perlu dilaksanakan praktikum mengenai pengenalan struktur dan komposisi daun.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan praktikum adalah untuk
mengetahui dan mengenal struktur dan komposisi daun.
Kegunaan praktikum adalah agar dapat
untuk mengetahui dan mengenal struktur dan komposisi daun.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Daun
Daun
merupakan salah satu bagian terpenting dari tumbuhan karena memiliki klorofil,
yaitu berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis dengan bantuan
cahaya matahari. Fungsi lain dari daun adalah untuk melakukan transpirasi, yaitu
proses penguapan air melalui mulut daun (stomata)
yang selanjutnya akan memfasilitasi proses penyerapan air dan hara dari tanah
(Ratnasari, 2008).
Daun
merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk fotosintesis. Jaringan daun
memiliki banyak persamaan dengan jaringan batang. Bedanya, pertumbuhan apikal
daun lebih cepat berhenti. Daun tersusun atas tiga tipe jaringan, yaitu
jaringan epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh (Mulyani, 2006).
B. Komposisi
Daun
Komposisi
daun meliputi pangkal daun (leaf base,
leaf foundation), pelepah atau pelipih daun (vagina, leaf sheath), dan tangkai daun (petiole : stalk) serta helaian daun (lamina) (Anonim, 2008).
Sebuah
daun tunggal memiliki helai daun tunggal yang tidak terbagi. Tunas aksiler
terletak ditempat tangkai daun dan menyatu dengan batang. Helai daun majemuk
terbagi menjadi beberapa helai anak daun (leaflet)
yang kemudian dibagi lagi menjadi daun ganda. Sebagian besar daun yang
sangat besar adalah majemuk atau majemuk ganda. Adaptasi structural ini memungkinkan
daun besar menahan angin kencang dengan sedikit kerusakan dan juga membatasi
beberapa pathogen yang menyerang hanya satu daun saja (Campbell et al., 2008).
C. Tata
Letak Daun
Duduknya daun pada batang dikenal dengan
istilah Phyllotaxis. Biasanya satu
tangkai daun duduk pada satu buku daun. Namun, pada beberapa tumbuhan daun-daun
duduk berjegal-jegal pada satu bagian batang, yaitu pada pangkal batang atau
pada ujungnya. Tata letak daun pada batang memiliki tiga pola. Pola pertama
yaitu pada satu buku batang hanya duduk satu tangkai daun, pola ke dua yaitu
pada satu buku batang duduk dua tangkai daun, dan pola ke tiga yaitu pada satu
buku batang duduk tiga atau lebih tangkai daun (Rosanti, 2011).
Tata letak
daun atau duduk daun (phyllotaxic:disposition
foliorom) adalah aturan mengenai letak daun pada batang. Berdasarkan jumlah
daun ada setiap bukunya, terdapat 4 macam duduk daun yaitu sebagai berikut :
a. Duduk daun tersebar (Sparsa), apabila pada buku batang
ditumbuhi oleh satu daun, posisi daun terletak diberbagai sisi batang.
b. Duduk daun bersilang (disticha), apabila buku batang
ditumbuhi oleh satu daun, posisi daun terletak pada dua sisi batang. Misalnya
pada daun pacing (Costus specious) dari family zingeberaceae.
c. Duduk daun dan berhadapan (Opposite), apabila terdapat
dua daun pada buku batang yang tumbuh
pada dua sisi batang.
d. Duduk daun berkarang (Vertillate ; verticillaster),
apabila pada satu buku batang tumbuh lebih dari dua daun (Dalimanrtha, 2006).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu
dan Tempat
Praktikum
dilaksanakan hari rabu, tanggal 1 Oktober 2014, pukul 10.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Kehutanan
Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo
Kendari.
B. Bahan
dan Alat
Bahan
yang digunakan pada praktikum yaitu : Jati putih (Gmelina arborea), Kapuk (Ceiba
petandra), Sengon (Falcataria
molucana), Jati (Tectona grandis
L.f), Ampupu (Eucalyptus Sp.), Ki
hujan (Samanea saman), Biti (Vitex cofassus), Asam (Tamarindus indica), dan Kemiri (Aleurites moluccana), serta Tirotasi (Alstonia macrophylla).
Alat
yang digunakan adalah kertas gambar dan alat tulis menulis.
C. Prosedur
Pelaksanaan Praktikum
Prosedur
pelaksanaan praktikum sebagai berikut :
a. Menyiapkan kertas gambar dan bahan–bahan yang akan di
amati
b. Menggampar bahan-bahan tersebut di atas kertas yang
telah disiapkan sebelumnya.
c. Menuliskan nama lokal, suku, marga ,jenis, komposisi
daun, dan tata letak daun.
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Hasil pengamatan disajikan pada tabel beikut :
Tabel 1.
Komposisi dan susunan daun
No.
|
Nama Lokal
|
Nama Latin
|
family
|
Komposisi
daun
|
Tata letak daun
|
1.
|
Jati putih
|
Gmelina arborea
|
verbenaceae
|
tunggal
|
Opposite
|
2.
|
Kapuk
|
Ceiba petandra
|
Bombaceae
|
majemuk
|
Alternate
|
3.
|
Sengon
|
Falcataria molucana
|
Fabaceae
|
Majemuk
|
opposite
|
4.
|
Jati
|
Tectona grandis L.f
|
Lamiaceae
|
tunggal
|
Opposite
|
5.
|
Angsana
|
Pterocarus indicus
|
Fabaceae
|
majemuk
|
Alternate
|
6.
|
Ampupu
|
Eucalyptus sp
|
Myrtaceae
|
tunggal
|
Opposite
|
7.
|
Kihujan
|
Samanea saman
|
Fabaceae
|
majemuk
|
Alternate
|
8.
|
Biti
|
Vitex cofassus
|
Verbenaceae
|
tunggal
|
Opposite
|
9.
|
Asam
|
Tamarindus indica
|
Fabaceae
|
majemuk
|
Alternate
|
10.
|
Kemiri
|
Aleurites moluccana
|
euphorbiaceae
|
tunggal
|
Alternate
|
11.
|
Tirotasi
|
Alstonia macrophyla
|
apocynaceae
|
tunggal
|
whorlet
|
B. Pembahasan
Daun
merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat
berlangsung. Daun pertama berkembang dari embrio yang disebut plumule. Ada tiga
cirri daun yang penting, yaitu tipis
melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap sinar
matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk
asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi.
Pada
umumnya, daun terdiri dari tangkai dan helaian daun. Komposisi daun yang
dimaksud dalam hal ini adalah keberadaan helaian daun pada tangkainya. Jika
tangkai daun hanya terdapat satu helaian daun, maka disebut daun tunggal dan
jika lebih dari satu disebut daun majemuk. Daun majemuk terdiri atas tiga,
yaitu: daun majemuk menjari,daun majemuk bersirip, dan daun majemuk
bersiripganda.
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa tumbuhan atau pohon
yang diamati memiliki komposisi dan daun yang berbeda yaitu memiliki komposisi
daun tunggal dan majemuk. Sedangkan tata letak daunnya yaitu opposite,
alternate, dan whorlet. Adapun tumbuhan yang memiliki komposisi daun tunggak
adalah jati putih, jati, ampupu, biti, kemiri, dan tirotasi. Sedangkan yang
memiliki komposisi daun majemuk adalah kapuk, sengon, angsana, ki hujan, dan
asam. Tumbuhan yang memiliki tat letak daun opposite terdiri dari jati putih,
sengon, jati, ampupu, dan biti. Sedangkan alternate yaitu tumbuhan kapuk,
angsana, ki huan, asam, dan kemiri. Dan tata letak daun whorlet hanya tirotasi.
Dari
hasil pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa tidak selamanya tanaman yang
berasal dari family yang sama memiliki komposisi dan tata letak daun yang sama
pula.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengamatan
adaah sebagai berikut :
a.
Komposisi
daun terdiri atas dua yaitu, daun tunggal dan daun majemuk. Daun majemuk
terbagi tiga yaitu majemuk menjari,majemuk bersirip, dan majemukbersirip ganda.
b.
Tata
letak daun terdiri atas tiga macam, yaitu alternate, opposite, dan whorlet.
Post a Comment for "LAPORAN PRAKTIKUM DENDROLOGI I. PENGENALAN STRUKTUR DAN KOMPOSISI DAUN "
Terima Kasih Telah Berkunjung