KEMATIAN PENDIRI AHMADIYAH (MIRZA GHULAM AHMAD)

Dalam sebuah Hadits disebutkan bahwa
setiap Nabi dimakamkan di tempat ia
meninggal. Jadi, ketika Nabi Muhammad SAW wafat, ada perselisihan di antara
para sahabat. Anda tahu mengapa ? sahabat berkata, “apakah kita akan
menguburkan baginda di Madinah atau di Makkah ?”Apakah kita akan membawanya ke
Baitul Maqdis dan menguburnya dengan Nabi yang lain ? Abu Bakar lalu berkata,
saya pernah mendengar Rasulullah SAW bahwa Nabi dimakamkan di tempat dimana ia
meninggal. Seorang Nabi di makamkan di
tetmpat dimana ia meninggal.
hal yang baik untuk Mirza Ghulam Qadiani, tapi para pengikutnya tidak melakukan hal
tersebut. Dia meningggal di Lahore, Pakistan. Kemudian jasadnya di bawa ke
Qadian India. Qadian terletak di India
hampir 100 mil lebih jarak yang di tempuh. Tidak
ada satupun jasad dari para Nabi di pindahkan dari tempat dimana mereka
meninggal. Nabi Musa AS meninggal di
Gurun pasir dan jasadnya pun di kuburkan di sana. Nabi SAW tidak hanya meninggal di Madinah, tapi juga di kamar
Aisyah. Oleh karna itulah makam beliau terdapat disana.
Dalam Siratul Mahdi Volume 1, halaman 11. Anaknya penulis buku ini telah
meriwayatkan atas nama ibunya. Jadi seperti halnya Sahabat bercerita dari
Aisnyah (Na’udzubillah). Anda bisa bayangkan betapa kuatnya hadits ini
berdasarkan pada tradisi Qadiani atau Ahmadiyah. Dia berkata,”ibuku (istri Mirza Ghulam Qadiani) bekata padaku, gejala
awal diare, kau tahu rasanya ? ketika kau diare, kau ingin ke toilet dengan
cepat dan tak kuasa menahanya. Gejala awal
itu datang ketika dia (Mirza Ghulam Qadiani) makan malam. Segera setelah menyantap
makan malam, ia pergi ke toilet. Kemudian orang-orang duduk disekitar sana,
mereka beristirahat, dan orang lain beristirahat di tempat lain. Dan istri
Mirza Ghulam Qadiani berkata bahwa dia akan tetap bersama suaminya dan sedang
memijit kakinya. Setelah beberapa waktu, ia merasa gejalanya datang lagi. Beberapa
kali ia pergi buang air ke toilet. Setelah itu dia merasa sangat lemah. Karena istrinya
sedan tidur, dia keluar masuk toilet beberapa kali, jadi dia membangunkannya. Mereka
tidur di kamar yang sama tapi dikasur yang berbeda. Jadi dia mendekat untuk
membangunkan istrinya, dia tak bisa kembali ke tempat tidur semula, jadi dia
tidur di kasur istrinya. Kemudian istrinya mulai memijitnya. Kemudian Mirza
berkata pada istrinya,”kau tidurlah, jangan khawatirkan aku.”Tapi istrinya berkata,”tidak, aku ingin memijitmu.”.”Sementara
itu dia merasakan gejala lagi” dia merasa sangat lemah dan dia tidak bisa ke
toilet.” Anda tahu, dalam budaya Asia, ketika seseorang sakit dan tak mampu
ke toilet, anda tahu apa yang mereka lakukan? Mereka meletakkan batu bata dia
atasnya sehingga ia dapat buang air besar di balik tirai. Jadi istrinya membuat
tempat tersebut di samping tempat tidurnya, dia meletakkan benda-benda di
sekitarnya, jadi dia bisa buang air besar disamping kasurnya. Kemudian Mirza Ghulam Qadiani tidur di
seblah tempat buang air itu, dan mendatangkan aroma yang tidak sedap. Dia buang
air disitu, dia bangun dan tidur di seblah kotoran yang baru saja dibuangnya. Ketika
sedang memijit kaki suaminya, istrinyapun mencium aroma tidak sedap itu. Tapi
dia merasa lemah.”Kemudian dia merasakan
gejala lainnya”dia muntah”. Ketika dia muntah, dia merasa sangat lemah, dia
mencoba bangun, tapi sebaliknya dia jatuh terbalik karna kelemahanya itu. “Dia
jatuh terbalik dan kepalanya membentur sisi tempat tidur” kemudian dia
kehilangan akal dan tidak sadarkan diri.
Beginikah utusan Allah meninggal?
Naudzubillah. Tentu tidak. Dan Mirza
Ghulam Qadiani meninggal disana beberapa saat kemudian. Dan jasadnya dibawa
ke Qadian, India. Rasulullah SAW meninggal di pangkuan Aisyah ra dan kubur
beliaupun digali di tempat beliau meninggal. Jadi, jika Mirza ghulam qadiani
adalah Nabi Allah padah sebenarnya bukan, makamnya harus digali di tempat
dimana ia buang air tersebut. Itu akan menyenangkan para qadiani karna mereka
bisa mengunjungi makamnya dan mencium tempat itu. Naudzubillah.
“Dan
siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah
atau berkata:”Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan
sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata:”Saya akan menurunkan apa yang di
turunkan Allah.”Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang
yang zalim berada dalam tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul
dengan tanganya, (sambilberkata):”Keluarkanlah nyawamu”Di hari ini kamu dibalas
dengan siksa yang sangat menghinakan, karna kamu selalu mengatakan terhadap
Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karna) kamu selalu menyombongkan
ayat-ayat-Nya.(Quran surat Al An’am, ayat 93).
Untuk lebih jelasnya silahkan tonton video berikut :
Post a Comment for "KEMATIAN PENDIRI AHMADIYAH (MIRZA GHULAM AHMAD)"
Terima Kasih Telah Berkunjung